Sial, ini sudah pukul
3.05 pagi tapi saya tak tidur-tidur juga. Padahal besok pagi harus ke Rumah
Tahanan Pondok Bambu untuk mengganti giliran jaga pos bantuan hukum yang tak saya
hadiri minggu lalu gara-gara serangan penyakit linu perut yang asli menyakitkan.
Sudah coba tidur dari pukul 01.00 tadi, tapi anak-anak kosan di ruang tengah
menyetel Top 40 Billboard keras-keras dan keberisikan kecil yang tak saya harapkan ini berlangsung tak kurang dari satu
jam. Kacau, saya tak bisa berkonsentrasi tidur dibuatnya. Lelah memejamkan mata,
setengah jam lalu saya hidupkan lampu dan membaca kembali Di Bawah Tiga
Bendera, yang khusus saya beli sebagai bacaan persiapan untuk kuliah umum Ben
Anderson di FIB UI Kamis ini. Membaca 100 halaman awal buku ini, tak berlebihan
kalau saya bilang bahwa analisisnya lincah dan bahan-bahan risetnya menakjubkan.
Cuma, kemampuan nalar otak saya yang tak terlalu bisa diandalkan rada kepayahan
dalam mengikuti alur narasi yang Anderson sajikan dengan begitu cepat. Dalam satu
paragraf dia bisa kutip dan sebut bertumpuk-tumpuk referensi sana sini, entah si Bung yang disertasinya dibimbing Kahin ini
dapat bahan riset sekompleks itu darimana. Meski demikian, Di Bawah Tiga Bendera
pun kelihatannya gagal membuat saya ngantuk.
Dan begitulah, karena tak tahu mau
apa lagi, iseng saja saya buka laptop dan secara tak diniatkan menulis kabar tak signifikan ini di
blog yang telah satu bulan tak saya unggahkan tulisan apa-apa.
Hampir subuh. Saya mau usaha tidur lagi, siapa tahu berhasil.
No comments:
Post a Comment